Rehabilitasi Gambut Pasca Kebakaran dengan Menggunakan Drone PT Bumitama Gunajaya Agro

BPH dipercaya untuk melakukan rehabilitasi hutan di lahan gambut di Ketapang Kalimantan Barat. Luas area yang direhabilitasi adalah 800 ha. Pada rehabilitasi ini BPH menguji teknologi drone sebagai metode dalam merehabilitasi hutan.

Sebelum dilakukan penanaman dengan drone, BPH menurunkan Tim terlebih dahulu untuk melakukan survey baseline. Survey baseline ini untuk mengetahui tutupan lahan existing saat itu. Tutupan lahan existing kemudian dibagi menjadi 3 klaster, yaitu (a) klaster terbakar parah (kondisi gundul tanpa tutupan), (b) klaster terbakar sedang (kondisi masih ada pohon besar sebagai sumber benih), dan (c) klaster lahan tergenang air.

Klasterisasi ini bertujuan untuk menentukan jenis tanaman dan teknik penanamannya. Klaster (a) dilakukan penanaman secara penuh dengan teknologi drone dan menggunakan jenis tanaman perintis, yaitu sengon, jabon dan pulai rawa. Klaster (b) dilakukan pengayaan tanaman secara manual dengan bantuan Kelompok Tani sekitar area kebakaran. Klaster (c) dengan genangan tidak permanen dan genangan kurang dari 20 cm ditanami dengan droneseeding, yaitu dengan benih jenis Pulai Rawa.

Proyek rehabilitasi ini menguatkan keyakinan Tim BPH dan Pemrakarsa (PT BGA) bahwa teknik Droneseding dapat meningkatkan efektivitas dalam melakukan rehabilitasi hutan pasca kebakaran.

Share: