Yuk, Mengenal “Pirit”!

Beberapa hari lalu saya dan rekan-rekan tim melakukan perjalanan ke sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk kegiatan kajian drainability assessment. Kegiatan ini dilakukan karena disinyalir area HGU perusahaan tersebut terdapat area lahan gambut di dalamnya. Untuk dapat melakukan penilaian diperlukan juga informasi kedalaman gambut, sehingga selain drainability assessment kami juga melakukan inventarisasi lahan gambut (peat inventory). Kami melakukan inventarisasi gambut menggunakan pedoman 13 parameter berdasarkan Permen LHK No.14 tahun 2017 tentang Inventarisasi dan Penetapan Fungsi Gambut. Dari 13 parameter tersebut, salah satunya adalah keberadaan lapisan pirit serta kedalamannya. Untuk Anda yang penasaran apa sebenarnya itu “Pirit” mari simak tulisan di bawah ini. 

Pirit merupakan mineral dari senyawa FeS2 yang biasa dijumpai di lahan-lahan rawa terutama pada wilayah yang terpengaruh pasang surut, umumnya terdapat di daerah muara-muara sungai. Pirit sendiri terbentuk akibat adanya interaksi antara air laut yang banyak mengandung bahan-bahan kaya sulfat (SO42-) dengan tanah atau air sungai yang banyak membawa sedimen yang memiliki kandungan besi (Fe)-oksida melimpah. Untuk mempercepat proses pembentukan pirit, diperlukan bakteri pereduksi sulfat yang membutuhkan bahan organik sebagai sumber energinya. Hasil respirasi bakteri menghasilkan sulfida yang kemudian akan bersenyawa dengan besi menghasilkan FeS2. Oleh karena itu, pirit akan sangat mudah terbentuk di lahan gambut muara ketiga komponen pembentuknya sangat melimpah. 

Keberadaan pirit dapat dikenali melalui beberapa kondisi seperti keberadaan tumbuhan purun, bercak kuning pada bongkahan tanah atau bekas galian parit akibat oksidasi besi, atau berwarna kelabu kehitaman pada kondisi tergenang dan berbau busuk akibat aroma belerang. Untuk lebih akurat, tanah yang diduga pirit ditetesi hidrogen peroksida (H2O2). Tanah yang mengandung pirit akan berbuih meledak-ledak, semakin banyak buih yang dihasilkan menandakan kandungan pirit yang semakin tinggi. 

Bagikan Cerita:

Facebook
LinkedIn
WhatsApp